Sabtu, 04 Mei 2013

"Kapan nikah?" Nggak Bisa Dibalas "Kapan mati?" (Nggak Cocok, Bro!)

Buat kebanyakan orang yang belum nikah, pergi ke acara wedding bisa jadi  momok tersendiri. Kenapa? Yaaah... sebagian dari mereka biasanya 'takut' dapat pertanyaan "kapan kamu nikah?" atau "kapan nyusul ke pelaminan?"
Enggak aneh, kok. Denger pertanyaan kayak gitu emang bisa bikin jengkel. Contohnya saya, nih. Saya udah nikah, sih, tapi belum punya anak. Rasanya sebel banget kalau ditanya, "kapan punya anak?". Saya sih cuma ketawa aja, sambil bilang "Belum dikasih, tuh".

Berawal dari rasa kejengkelan dan rasa kesel yang menggunung karena pertanyaan sejenis 'kapan kamu nikah?' itu, muncul pertanyaan balasan yang bisa dianggap sebagai semacam senjata biar semua orang yang tanya-tanya mulu bisa pada mingkem alias nggak nanya-nanya lagi. Pertanyaan itu adalaaaah.....

"Kapan kamu mati?"

Oh, yeah... pertanyaan itu jelas menohok. Andai orang itu nge-bales, "Kok gitu sih tanyanya? nggak sopan banget, deh!"
Makaaa... kita bisa kembali membalas, "Emang kenapa? kamu juga tanya-tanya mulu kapan orang nikah, kapan orang punya anak, dll."
Terus, dibales lagi, nih. "Yeee... mati kan rahasia Allah. Kita mana tahu."
Kita yang udah jengkel tingkat dewa ikut bales. "Nikah juga rahasia Allah, tauk!"

Ya, sekilas... rasanya pertanyaan 'kapan kamu mati' itu bisa jadi senjata ampuh buat balesin orang-orang yang jahil banget nanya-nanya 'kapan nikah'. Tapi, apakah COCOK pertanyaan soal nikah itu dibalas dengan pertanyaan soal mati?

Oke, sebelumnya... pertama-tama... ini adalah pendapat saya, jadi kalau ada yang nggak sepakat... wajarlah. Otak saya dan otak orang lain jelas beda, maka isinya pun pasti beda :D

Menikah itu sesuatu yang diinginkan banyak orang, setidaknya sebagian besar orang. Menikah itu juga adalah sesuatu yang bisa direncakanan dan bisa diusahakan. Jadi, wajar kalau banyak orang yang tanya, kapan lu nikah? Ya, wajar, sekalipun terdengar menjengkelkan bagi orang yang ditanyai.

Sedangkan mati adalah sesuatu yang tentunya tidak diinginkan walau semua orang tahu hal ini nggak bisa dihindari. Mati juga bukan sesuatu yang bisa direncanakan dan bukan sesuatu yang diusahakan untuk didapatkan (kecuali kalo mau bunuh diri, ya, hahaha), jadi nggak wajar dan dianggap nggak sopan bila pertanyaan 'kapan lu mati' dilontarkan pada orang lain.

Yang saya bold di atas itu adalah perbedaannya (imho, ya). Memang, kapan kita nikah dan mati itu semua rahasia Allah, tapi nikah dan mati itu jelas perbedaannya (lihat yang saya bold), jadi menurut saya pertanyaan 'kapan nikah' nggak bisa dibales 'kapan mati', konteksnya aja beda dan nggak cocok.

Pertanyaan yang timbul kemudian adalaaah.... terus kalau ada orang rese' yang nanyain gue mulu kapan gue nikah, gue mesti bales gimana, dong?

Simple. Padanan kata 'nikah' itu banyak. I mean... banyak hal  yang dianggap menyenangkan bagi sebagian besar orang tapi juga nggak semua orang bisa mendapatkannya. Contoh nih ya: lulus kuliah, dapat kerja, usaha/kerjaan sukses, dll.

Contoh-contoh di atas itu sama kayak nikah, diinginkan, bisa direncanakan, dan bisa diusahakan. That's why (sok Inggris amat sih saya? wkwkwk), kalau ada yang menanyaimu 'kapan lu nikah?', jangan dibales 'kapan lu mati', tapi bisa dibalas dengan.....

#Percakapan imajiner saya#

"Bro, kapan nyusul nikah?"
"Lu sendiri kapan nyusul gue wisuda? kapan lulusnya, bro? betah amat di kampus." (ini kalo yang tanya nggak lulus-lulus kuliah).
"Sialan lu. Lulus tuh susah, tau!"
"Nggak usah marah, bro. Gue juga sama, nyari istri/suami yang baik itu juga susah. Kalo udah dapet juga gue pasti nikah."

"Kapan mau nikah, nih?"
"Nikah? Nggak tahu, ya. Terus, lu kapan mau dapet kerja? nganggur mulu jadi orang, nggak guna, tau!" (ini kalo yang tanya temen lo yang pengangguran).
"Alamak, ngomong lu pedes amat, sih? ini juga lagi usaha nyari kerja. Kalo ada yang cocok juga bakalan gue lamar tuh kerjaan."
"Ya udah, samalah kayak gue. Gue juga lagi usaha nyari suami/istri yang baek, jadi nggak usah ditanya-tanya kapan nikah. Kalo udah dapet juga pasti gue lamar."

"Mas bro, kapan nikahnya? lama amat, sih, ngejomblo."
"Lu sendiri kapan suksesnya, sih? dari dulu bikin usaha tapi kok nggak kaya-kaya, lama amat sih jadi orang sukses?" (ini kalo yang tanya belum pernah sukses dengan usaha bikinannya)
"Gitu amat sih nanyanya. Gue ya mau lah kaya, tapi gimana... emang lagi usaha, belum dikasih sukses sama Allah."
"Ya samalah bro, gue juga pengennya nikah, tapi kalau emang belum dikasih ya mau gimana lagi."

"Bro, kapan nikah? jomblo mulu dari dulu"
"Belum tahu, nih. Lu sendiri kapan punya mobil? masa pakai motor mulu dari dulu" (ini kalo yang nanya belum punya mobil keren).
"Ck, gitu amat balesnya. Itu mah urusan gue. Gue mau pake motor apa mobil, masalah buat lo?"
"Woles, bro. Kapan gue mau nikah juga itu urusan gue. Gue telat nikah atau kagak, masalah juga buat lo?"

"Mbak sist, kapan nikah? nggak pengen cepet nikah, nih?"
"Wah, belum tahu ya kapan bisa nyusul. Mbak sendiri kapan nih bukunya terbit? nggak pengen cepet punya buku solo, nih?dari dulu terus-terusan update status FB lagi sibuk nulis naskah, masa ngetik mulu nggak terbit-terbit." (ini kalo yang tanya adalah penulis yang pamer ngetik naskah tapi bukunya nggak terbit-terbit.)
"Astaghfirullah, kok gitu sih sist ngomongnya. Naskah saya kan emang belum dapet jodohnya, astaghfirullah."
"Ya samalah, sist. Saya juga belum dapat jodoh yang sreg, makanya belum nikah, paham?"


Itu sebagian contoh doank, bisa dimodifikasi sesuai dengan keadaan si penanya XDD
nylekit pastinya kalau orang yang tepat dibales dengan pertanyaan yang tepat pula. Dan yang paling penting, pertanyaan balasan itu COCOK dengan pertanyaan menjengkelkan macam 'kapan nikah' yang kita terima.

TAPI....
Membalas seperti contoh-contoh di atas SANGAT TIDAK SAYA SARANKAN. However nih ya, nggak perlu lah balas-balasan kayak gitu, kecuali si penanya udah kebangetan nanyain mulu, jadi biar dia mingkem, kita cari kelemahan dia dan langsung kita shooooot! (halah).

Sebaiknya, sejengkel apapun kita, kitalah yang harus woles...
Ada yang tanya 'kapan nikah' ??? balas aja dengan senyum dan jawaban yang relevan serta nggak memancing perdebatan/permusuhan :D
NB: rasa jengkel yang diperturutkan, akan semakin menjadi-jadi, nggak baik buat kesehatan rohani kita :D

Well, ini cuma luapan pendapat saya lho, ya, soalnya marak banget balasan 'kapan kamu mati' itu dilontarkan. Kalau ada kata-kata yang salah dan nggak sopan, saya mohon maaf.

Sekali lagi, pertanyaan yang nggak kita sukai jangan dibalas dengan kemarahan, balas aja dengan senyum. Susah? ya so pasti, melawan setan itu susah, bro sist, emang lebih gampang ngeladenin kemarahan dan menuruti bisikan setan buat ngebales orang-orang nyebelin yang nanya-nanya kapan nikah. Jadi, pilihan ada di tangan Anda (kenapa omongan saya jadi resmi begini? XDD).

1 komentar:

  1. xixixi, serem amatan bawa bawa setan :D. Keren tulisannya ^o^

    BalasHapus