Sabtu, 26 Januari 2013

Sadako 3D (2012)

WARNING: SPOILER!!!
Ini bukan sekadar review/resensi atau apapun yang berbaik hati menyimpan spoiler, ini uneg-uneg saya soal film ^___^
Bagi yang udah nonton atau enggak keberatan dengan adanya spoiler, silahkan meneruskan baca. Kalau belum nonton dan enggak ingin tahu ceritanya, sebaiknya jangan baca, deh XD



Siang tadi saya akhirnya tamat nonton Sadako 3D yang saya idam-idamkan sejak setengah tahun lalu. Tunggu... siang? ya, ya, saya ini penakut, makanya tadi sengaja nonton siang-siang, pakai ditemenin suami segala :D

Yak! kita langsung ke inti cerita, oke?

Premis cerita masih sama, hantu yang meneror siapapun yang melihat videonya. Beredar rumor adanya video berisi kutukan, siapapun yang melihatnya pasti akan langsung mati bunuh diri karena pengaruh si hantu. Setiap hantunya muncul, dia selalu bilang "it's not you", seolah si hantu sedang mencari-cari seseorang.
Kematian-kematian terus terjadi, salah satunya adalah seorang murid SMA yang awalnya penasaran dengan video itu. Murid itu berhasil lihat video dan... (diduga) lompat dari jendela.

Sahabat murid itu akhirnya penasaran dan ikut cari video. Menemukan dan dipastikan mati kalau saja enggak diselamatkan oleh si guru bernama Akane. Saat si hantu 'bertemu' dengan Akane, si hantu mendadak bilang "It's you!"

Dari sinilah misteri-misteri seputar Sadako mulai terkuak, siapa pembuat video, bagaimana video itu dibuat, dan apa tujuannya. Film ini juga menceritakan latar belakang Akane yang ternyata memiliki semacam kekuatan super (bahkan Sadako seolah enggak bisa ganggu Akane kalau kekuatannya nongol). Btw, Sadako pun menemukan kemiripan dirinya di dalam diri Akane.

Nah, nah, nah, bagaimana pendapat saya soal film ini?
Satu kata.... kecewa.

Awal saya menonton film, saya masih berpikir bahwa ceritanya enggak akan jauh beda dari film The Ring. Yah, memang enggak beda jauh, tapi di Sadako 3D ini ceritanya sudah banyak dimodifikasi sedemikian rupa. Munculnya Akane yang punya kekuatan supranatural sebenarnya cukup bikin saya naikin alis, heran, tapi enggak masalah. Saya masih bisa menikmatinya.
Yang membuat saya kecewa adalah modifikasi cerita terlalu banyak atau berlebihan, atau mungkin saya terlalu terfokus pada The Ring dan membanding-bandingkannya dengan film cikal bakal Sadako itu? Entahlah... saya tahu ini film Sadako, bukan The Ring, tapi... tetap saja terasa aneh, karena sosok Sadako dan seluruh misterinya mendadak berbeda.


1. Melihat video = bunuh diri spontan


 Ini berbeda dari The Ring. Di The Ring, siapapun yang melihat video itu langsung menerima telepon. Mereka 'diberi waktu' selama 7 hari sebelum kemudian bertemu dengan Sadako dan akhirnya mati mengenaskan. Sekali lagi,  mengenaskan! mereka mati ketakutan akan Sadako. Menurut saya, di sinilah mungkin letak kengeriannya.


Di Sadako 3D, diceritakan bahwa siapapun yang melihat video akan langsung bunuh diri (sementara videonya susah sekali ditemukan, selalu File Not Found). Ya, langsung, Sadakonya enggak berbaik hati ngasih waktu 7 hari. Bunuh dirinya pun sebenarnya enggak murni bunuh diri, tapi di sinilah yang membuat saya bingung.

Beberapa orang (5 orang) yang perdana menonton video itu diceritakan bunuh diri, seperti menusukkan gunting ke tubuhnya. Mereka bisa saja dipengaruhi si Sadako, dipengaruhi rasa takut hingga akhirnya bunuh diri. Intinya, mereka benar-benar membuat nyawa mereka melayang.

Tapi, di kasus kematian murid SMA (Morisaki kalau enggak salah) dia bukan bunuh diri, dia seolah terkejut karena mendadak muncul tangan pucat dari video yang dia lihat. Saking terkejutnya, dia pun menabrak jendela (kamarnya entah di lantai berapa) dan jatuh  gedubrak di tanah. Yang ini jelas bukan bunuh diri. Di sinilah saya bingung, apakah video itu mempengaruhi orang bunuh diri atau menakut-nakuti orang hingga mati?

2. Resurrection



Saya agak susah menjelaskannya, namun yang jelas video ini dibuat dengan niat membangkitkan lagi arwah Sadako. Diceritakan kalau Yusuke (ini nama asli aktornya, saya lupa namanya di film ini, LOL) ingin membangkitkan Sadako. Dia pun membunuh banyak cewek, tapi dari semua cewek itu enggak ada yang 'pas' buat roh Sadako.
Yusuke pun akhirnya memutuskan membuat video terkutuk yang sebenarnya membuat dirinya sendiri tewas. Lewat video inilah, Sadako akhirnya berkeliaran mencari mangsa. That's why, dia selalu bilang "It's not you" pada korban-korbannya yang dianggapnya enggak sesuai kriteria.

Cerita resurrection ini cukup membuat saya 'wah', dalam artian... ternyata The Ring bisa dikembangkan juga, bukan melulu masalah meneror orang tapi juga dikash embel-embel ingin bangkit dari kematian.
Tapi tunggu dulu, saya belum membaca novel Ringu yang asli, jadi saya enggak tahu... apakah di novel tersebut memang diceritakan Sadako ingin bangkit dari kematian dibantu oleh seseorang? Karena saya pernah baca kalau novel dan film Ringu punya banyak perbedaan.



3. Solusi yang mengerikan


Bagi yang udah nonton Ringu atau The Ring pasti tahu, kalau satu-satunya cara agar bisa selamat dari Sadako adalah dengan meng-copy video dan memberikannya pada seseorang (membuat orang itu menontonnya juga). Intinya, lingakaran teror itu enggak boleh terputus. Well, ini sebenarnya enggak bisa disebut solusi, tapi itulah satu-satunya cara menyelamatkan diri Anda.
Solusi ini sebenarnya juga menjadi kengerian tersendiri di film Ringu. Bayangin, Anda harus 'membunuh' seseorang bila tidak ingin ketemu langsung sama Sadako.

Nah, solusi yang penuh dilema ini enggak saya temukan di Sadako 3D. Yah, dengan adanya banyak modifikasi di Sadako 3D saya enggak terlalu mengharapkan solusi yang sama kayak Ringu, tapi setidaknya Sadako 3D mungkin seharusnya sama-sama memberikan dilema pada tokoh utamanya. Misalnya... harus mencarikan tubuh yang pas buat Sadako bila enggak ingin mati XDD

Yang jelas, film Sadako 3D berakhir dengan si Sadako melepaskan Akane. Ah, sungguh baik hati sekali Sadako ini -swt- padahal saya berharap endingnya menggantung, misalnya... Sadako berhasil merasuki Akane tanpa sepengetahuan siapapun. Di akhir film, si Akane mungkin tersenyum sinis atau semacamnya ala film horor berending menggantung. Tapi... harapan saya gagal.


4. Sosok Sadako yang konyol


Ya, saya sebut konyol. Jujur, saya ini penakut walau suka nonton film horor, tapi saya sama sekali enggak ngerasa ngeri saat melihat sosok Sadako di film versi 3D-nya ini. Alih-alih hantu menyeramkan, Sadako malah terlihat seperti monster menjijikkan. Ciri khas jalan merangkak ala hantu Jepang masih digunakan, hanya saja... hei! kenapa kaki Sadako harus menekuk-nekuk seperti itu?! mirip belalang atau laba-laba jadinya. Dan, itu enggak berhasil membuat saya yang penakut ini harus menutup mata karena ngeri.

Saya selalu melihat sosok Sadako sebagai hantu wanita yang mengerikan, membuat takut setengah mati, misterius, gelap, dan apapun lah istilahnya. Tapi, di Sadako 3D ini Sadako malah terlihat menggelikan. Ada pula adegan ketika Sadako nyangkut di lubang dinding dan dia enggak bisa keluar. Adegan ini merusak image Sadako di kepala saya.
Sosok Sadako inilah yang paaallling membuat saya ilfil.

Menjelang ending, sosok asli Sadako pun muncul. Cantik banget, euy! Sayang, rambut panjangnya kelihatan sekali kalau pakai wig XDD


5. Adegan fenomenal Sadako


Apa yang fenomenal? tentu saja aksi Sadako yang keluar dari sumur, bergerak patah-patah mengerikan di dalam layar TV, namun kemudian merangkak keluar dari TV.
Tidak ada aksi ini di Sadako 3D, yang ada cuma hantu 'belalang' tadi keluar dari sumur (sumur sebenarnya, bukan dilihat lewat video) dan hantu Sadako yang keluar dari layar TV atau komputer. Tapi itu sama sekali enggak menakutkan bagi saya.

Aksi fenomenal Sadako di film Ringu itu bukan sekedar hantu yang keluar dari TV, tapi juga ada kengerian di sana. Bayangkan Anda sedang menonton film, hantu itu keluar dari sumur yang kotor, berjalan atau merangkak ke arah kamera, lalu mendadak terus merangkak keluar dari TV dan mendekati Anda. Itu ide yang menyeramkan. Perlahan, tidak ada aksi 'kejut' semacam efek suara 'jreng-jreng' yang menakutkan. Walau begitu tetap membuat penonton merasa merinding.

Di Sadako 3D, si hantu cuma sekonyong-konyong keluar dari layar TV dengan efek suara jreng-jreng yang mengagetkan, bukan membuat merinding. Jadi penonton tidak dibuat merasa ngeri, hanya dibuat terkejut hingga jantung copot. Si tokoh pun, saya rasa, tidak sempat dibuat merinding ketakutan, tapi kaget karena si hantu mendadak nongol.

Yeaah... karena ini sudah malam dan saya sudah capek, saya berhenti sampai di sini.
Walau mengecewakan, lumayan buat menuntaskan rasa penasaran. Tapi untuk bikin merinding? film ini gagal, tidak seberhasil Ringu atau Ju-On yang membuat saya teringat-ingat sosok hantunya.

1 komentar:

  1. hi salam kenal. Saya Dian, hobi nonton drama + film jepang juga :D sama juga nih saya kecewa banget sama Sadako 3D karena ekspektasi saya film ini akan sperti Ringu. tau2nya malah berasa kaya lg nonton resident evil / alien (karena melihat sosok sadako yg lebih mirip alien / mutan heheh)

    BalasHapus