Selasa, 24 April 2012

Film Horor: 4bia / Phobia (2008)

WARNING: Mungkin mengandung spoiler ^__^


Oke, akhir-akhir saya memang keranjingan film horor. Barusan saya berhasil tamatin Phobia 2. Tapi sekarang saya mau cerita soal film pertamanya alias 4bia atau Phobia yang sudah saya tonton duluan beberapa minggu lalu.

Dari dulu saya suka horor, terutama horor Jepang. Tapi para sesepuh bilang kalau horor Thailand adalah yang paling seram, setidaknya negara ini aktif produksi film serem. Saya akhirnya ikutan nyemplung jadi penggemar horor Thai. Salah satu film yang saya tonton (yang katanya menakutkan) adalah 4bia.

Ini adalah film omnibus (1 film banyak cerita). Seperti judulnya yang mengandung bahasa alay, film ini terdiri dari 4 segmen cerita. Menurut saya semuanya mengerikan, namun tidak semuanya bagus (IMO).


Cerita 1: Kesepian 
Seorang gadis (seingat saya namanya Pin), baru mengalami kecelakaan sekitar 3 bulan sebelumnya. Kakinya patah dan digibs. Otomatis dia terkurung di apartment dan kesepian. Suatu hari ada SMS nyasar yang ngajak kenalan karena si pengirim SMS (yang ternyata cowok) juga ngaku kesepian.



 So far so good, sampai pada waktu tukar-menukar foto, Pin memfoto dirinya dengan HP dan kirim MMS. Giliran si cowok mengirim foto, yang dikirim malah foto Pin yang tadi, dan bilang 'lihat baik-baik, aku ada di dekatmu'. Dari sini, teror pun dimulai...


Saya suka cerita pertama ini karena unik. Tidak ada dialog (bisu) dan cerita mengalir lewat gerak aktris dan kata-kata di SMS. Penampakan? jelas ada walau sedikit, tidak perlu khawatir :)


Cerita 2: Deadly Charm
Sekelompok anak SMA yang nge-bully salah satu siswa. Siswa korban bullying ini akhirnya membalas dendam dengan ritual tertentu. Akhirnya satu persatu murid-murid itu mati mengenaskan.



Jujur, saya tidak suka cerita ke-2 ini, terlebih saya mengharapkan horor klasik yang bukan mengumbar darah. Cerita ke-2 ini mirip Final Destination, kematian karena hal-hal yang 'tidak disengaja'. Darah belepotan bisa ditemukan di sini. Mungkin kalau saya menonton ini sekitar 5 tahun lalu (saat saya gore mania gara-gara film Saw) mungkin saya akan menyukai cerita ini :D
Walau termasuk tipe gore (film bersimbah darah), ada sedikit penampakan di sini... yang sayangnya tidak seram kalau diperhatikan baik-baik.


Cerita 3: Yang Di Tengah
4 orang pemuda, Puak, Ther, Shin, dan Ae, sedang berkemah di hutan dan besok paginya akan rafting. Saat tidur, mereka berjajar berurutan (dari kiri ke kanan: Ae, Ther, Puak, Shin).
Saat akan tidur, mereka bercerita horor tentang kesialan orang yang tidur paling pinggir. Ae lalu bilang, kalau dirinya besok mati, dia akan menghantui orang yang di tengah.
Besoknya mereka rafting tapi perahunya terbalik. Ther, Puak, dan Shin selamat. Ae tidak ditemukan, namun Ae mendadak muncul di kemah saat malam hari. Ther dan Shin sudah curiga kalau Ae pastilah hanya hantu. Tapi Puak tidak percaya dan menganggap Ae masih hidup.



Cerita ke-3 ini adalah 'penyegar' bagi saya (dan hampir semua orang berpendapat sama). Ini horor komedi, tapi jangan samakan dengan film horkom Indonesia yang.... (you know what i mean laaah).
Perdebatan soal ending film-film terkenal, celetukan-celetukan menggelitik dari 4 sahabat ini membuat film seram ini terasa lucu. Saya geli saat adegan Puak, Ther, Shin ada di kemah dan Ae masih di luar lalu mencoba masuk. Puak yang tidak percaya cerita Ther dan Shin, membuka resleting kemah, sreet! wajahnya beku seketika, lalu dengan sok cool dia nutup resleting lagi dan akhirnya menjerit lebay. Ending filmnya pun membuat saya tertawa dan mikir "kok masih sempat-sempatnya...".


Cerita 4: Flight 224
Pim, pramugari yang berselingkuh dengan seorang pangeran. Suatu hari ia mendapat tugas menemani Putri Sophia (yang ternyata istri si pangeran selingkuhan Pim) dalam sebuah penerbangan private. Pim diperlakukan seenaknya oleh si putri yang terkesan angkuh. Singkat cerita, saat pesawat sampai di tujuan, Putri Sophia meninggal akibat alergi karena memakan makanan yang mengandung udang di pesawat.
 


Penerbangan kembali dilakukan untuk mengantar jasad Putri Sophia, dan Pim kembali diperintah menjadi pramugari di penerbangan itu sekaligus menjaga jasad sang putri. Sudah bisa dibayangkan bagaimana ngerinya berada dalam satu ruangan dengan mayat, di dalam pesawat yang tidak ada jalan keluar (apalagi mayatnya dibungkus mirip mumi, bukan di peti mati dan ditaruh di ruang penumpang).

Cukup mengerikan bagi saya. Membayangkan berlama-lama di dalam pesawat dengan mayat, jelas membuat saya merinding. Jadi cerita ke-4 ini tergolong seram bukan hanya karena kejutan-kejutan intens khas film horor, tapi juga sensasi yang memaksa penonton ikut berpikir 'bagaimana rasanya menjaga mayat?'


Secara keseluruhan, saya cukup puas dengan 4bia, kecuali dengan cerita ke-2 yang sudah bukan selera saya.

7 komentar:

  1. pengen nonton tapi gak berani,,seseram apakah ini gan..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak terlalu serem, kok, paling cuma ngagetin dikit doank :D

      Hapus
  2. setuju,aku bener bener takut waktu cerita flight 224

    BalasHapus
  3. ada link bwt dwnlod nih film gk?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Indowebster mungkin masih ada, dulu aku donlot di situ.
      Coba liat-liat aja di sini:
      http://forum.indowebster.com/showthread.php?t=5020

      Atau kalau punya FB, coba gabung di grup ini:
      https://www.facebook.com/groups/Filmthailand/
      di situ sering upload film2 Thai, tapi kalau aku pribadi lebih sering donlot di IDWS :D

      Hapus
  4. Kyk film jepang 'KowaiOnna' yg terdiri dr 3 crita pendek dg alur yg berbeda

    BalasHapus