Senin, 12 September 2011

Curhat: Naskah Bapakku Diterima Penerbit, euy!

Sore tadi habis pulang dari kantor, bapakku mendadak senyum-senyum. Setelah diinvestigasi... ternyata naskah nonfiksi bapakku yang ditolak 2 penerbit akhirnya punya jodoh. Wuiih, rasanya ikutan seneng, soalnya aku tahu betul gimana seriusnya bapak pas nyusun naskah itu. Udah bertahun-tahun deh pokoknya.

Setahuku sih... naskah bapakku itu mengangkat tema "hidup yang diam, hidup yang berdosa". Aku dulu sempet baca beberapa halaman dan aku nyerah karena enggak begitu ngerti XD~
Well, bapakku itu suka banget sama hal-hal berbau filosofi, hampir semua buku yang dibaca bapakku pasti bertema 'berat', jadi enggak heran kalau tulisannya pun rada-rada membingungkan buat aku yang basicnya baca dan bikin cerita remaja, hahaha.

Yang aku inget, dulu bapakku ngirim naskah itu ke penerbit Mizan (tahu dong penerbit yang satu ini). Setelah beberapa lama, bapakku dapat kabar dari pihak Mizan. Kabarnya masih mengambang tapi memberi harapan.
Katanya sih di sana ada beberapa editor yang bakal menyeleksi naskah. Salah seorang editor bilang kalau naskah bapakku itu menarik, punya gaya bahasa atau style tulisan yang khas, intinya... dia menyukai naskah bapak.
Tapi akhirnya naskah bapakku ditolak. Aku kurang begitu mengerti sama prosedur penerimaan naskah, jadi mungkin setelah pihak Mizan berunding... akhirnya mereka memutuskan naskah bapakku tidak diterima.
Tapi menurutku, penolakan itupun cukup berkesan. Mizan menolaknya bukan dengan alasan materinya yang enggak bagus atau tulisannya yang kacau balau, tapi dengan alasan 'momentum yang enggak tepat'. Aku sama bapakku enggak ngerti apa maksudnya, masih misteri sampai saat ini XD~

Perjuangan berlanjut. Naskah itu akhirnya dikirim ke Gema Insani Press (GIP). Selang sekitar sebulanan, bapak dapat kabar kalau editor GIP tertarik dengan naskah bapak. Tapi dia bilang kalau materi naskah bapakku terlalu berat dan harus revisi.
Bapakku nurut dan mulai melakukan revisi, tapi toh akhirnya tetep ditolak karena revisiannya masih dibilang terlalu berat.

Akhirnya bapakku nyoba ngirim naskahnya ke penerbit Republika. Eits... ini emang nama salah satu koran, tapi ada divisi penerbitannya, lho! kalau ada yang pernah baca Ayat-Ayat Cinta, pasti tahu nama penerbit ini.
Dan akhirnya naskah bapakku dilirik sama penerbit ini dengan warning "judulnya nanti kami revisi."

Fiyuuuh, bapakku langsung legaaaa banget. Aku yang denger berita ini juga ikutan seneng. Semoga naskah bapakku bisa diterima di masyarakat dan bener-bener memberikan wawasan baru. Amiin.

4 komentar:

  1. waah..selamat yaa.. apa judulnya?

    BalasHapus
  2. @ 猫 Blog: makasih :) judulnya sih belum tahu, soalnya masih dalam proses penerbitan dan mengalami perubahan judul :)

    BalasHapus
  3. wuiii..nonfiksi ya...aku juga lagi membuat cerita..(tepatnya novel)...ceritanya fantasi.. oh iya...semoga bukunya laris ya...(^0^) ganbatte..wuiii..nonfiksi ya...aku juga lagi membuat cerita..(tepatnya novel)...ceritanya fantasi.. oh iya...semoga bukunya laris ya...(^0^) ganbatte..

    BalasHapus
  4. @猫 Blog : arigatou ne ^_^ sukses juga ya buat kamu, moga-moga novelnya cepet rampung dan terbit :D

    BalasHapus